Monday, May 7, 2012

aroma hujan

 
 
      Hujan.
Gue gaklagi pingin nulis syair romantis atau puisi dadakan.Tapi, malam ini benar-benar hujan. Gue bisa nyium aroma tanah yang lebih menyengat karena tetesnya yang deras. Melodi itu juga tidak asing. Tidak juga mengundang jenuh ataupun perasaan campur aduk yang mengecewakan.Mungkin karena gue, suka hujan.*breath*.
      18:54. Harusnya gue bisa menikmatin angin malam dan duduk diatas motor yang dia laju. Tapi, gue gak pernah nyesel rencana itu terundur gara-gara hujan yang gak pamit tiap tiba-tiba turun kekota ini. Mungkin setelah reda, gue bisa ngeliyet senyum dia lagi tanpa harus menikmati pesona orang yang menyimpan hati buat orang lain. Dan tidak terasa waktu sedikit atau lebih berpihak ke gue. Ngertiin perasaan dan posisi gue yang dulunya hanya menjadi buih. Menjadi sekedar cangkir kosong penuh udara hampa. Dan sekarang, gue gak cuma bisa jadi wadah kosong. Karena kopi dan gula sudah bertengger didalamnya. Lo bakal ngerti, saat lo bener-bener bisa jadi sesuatu yang manis buat dia, orang yang lo anggap spesial.




     20:31. Hujan itu menyesap waktu yang tertinggal kelam.Gue gak tahu gimana mereka menyebut sesapan rasa dan kelam bisa seperti pekat. Menyusup lalu tertinggal tanpa bagian rasa yang menguap. Yang gue tahu mereka menyeka sebagian kalimat asa gue dan menggantinya dengan masa. Masa dimana gue hidup.Dimana nafas itu lebih terdengar seperti dengungan suara bahagia atau mungkin seperti klakson peringatan, bahwa gue juga bisa bahagia.  Malam, gue bisa tersenyum. Mungkin sebagian waktu kosong gue terganti oleh waktu yang lain. Belum ada yang tahu dimana gue terdiam, dimana raga gue terhempas. Karena mereka jauh terekam hanya dalam memori khayalan gue. Hanya sebagian orang yang gue bilang fakta.Termasuk dia yang ada disamping gue,malam ini.

     20:41. Melodi lagu. Suara yang lain terganti. Bukan musik jaman khayal atau jaman jejak yang terdengar. Gue gak lagi peduli mereka tertawa,bahkan jika mereka harus terbahak. Gue cuma ingin tersenyum, senyum yang selalu gue lepasin tiap ngeliyet dia. Dan musik itu kembali mengalun. Sangat indah, gue lebih menikmati malam-malam yang berbau melodi dibanding berbau cemooh. Lo harus tau seberapa tinggi melodi yang gue suka, karena lo melodi hidup gue yang paling indah. Damai.







Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Post a Comment