[Forever]
'Cause you are the one untill my last breathe
[Bryan]
I hope you know
But I always try
To be a good man untill my last breathe
I can pretend The feeling for you
You make me feel like I'm free again
I hope you know
But I always try
To be a good man untill my last breathe
I can pretend The feeling for you
You make me feel like I'm free again
"Bryan" Aku mengulurkan tanganku perlahan. Wanita itu masih menggenggam erat kamera di tangannya, hanya dia yang tahu apa yang sebenarnya Ia cari. Bahkan tanganku seperti angin lalu di hadapannya.
"Perfect" Dia menatapku, tersenyum seraya menyingkirkan kamera hitam di hadapan wajahnya. Jantungku berdegup lagi, walau hampir setiap hari aku bisa melihat dia dengan kameranya di sekolah sejak awal perpindahanku ke Art school, London Semester lalu.
"Bryan julian, kelas musik?" Aku terhenyak, merasakan adrenalin yang berbeda sesaat. She's know me. "Bagaimana kau tahu"
"Nama lengkapmu? Jurusanmu? atau kau pemain gitar yang keren?" Dia memotong kalimatku dengan cepat. Dan kata terakhir, wait. Apa dia baru saja mengucap kalimat keren?.
"Molli and the gank yang mengatakannya. Bagaimana aku tidak tahu, mereka membicarakanmu hampir setiap hari di sekitar telingaku" Dia menunjuk gerombolan cewek aneh yang selalu memegang pompom pink di tangannya. Aku menghela nafas pelan, sedikit kecewa. Sebut saja aku bukan penggemar perempuan centil seperti mereka. Karena hanya gadis dengan kameranya yang selalu menguras perhantianku. Aku kembali menatap gadis dihadapanku, dia tersenyum.
"Aku tidak kenal mereka, hanya orang bodoh yang menghabiskan waktunya menikmati aksi Malli atau apalah sebutannya"
"Molli, Dan Aku akan diburu mereka jika kita berlama-lama bersama" Dia mulai menjauh perlahan, Sambil mengangkat kameranya dan, klik. Aku sadar dia memotretku.
"Mungkin mereka juga harus tahu bahwa kau adalah model yang baik, See you"teriaknya dari jarak beberapa langkah. Aku merasakan rona merah mulai muncul di kedua pipiku. Dan yang paling bodoh adalah, aku tidak bisa bersikap keren di hadapan gadis itu. Punggungnya terlihat semakin menghilang diantara senja, seperti laju jantungku yang mulai melemah secara perlahan.
[Forever]
[Cyara]
I rip my heart out
Want this love from you
'Cause you are the one untill my last breathe
I can pretend the feeling for you
You make me feel like I'm free again
I rip my heart out
Want this love from you
'Cause you are the one untill my last breathe
I can pretend the feeling for you
You make me feel like I'm free again
Senja sore terlihat begitu indah dalam potret kamera di tanganku. Tapi, entah sejak kapan lensa kameraku selalu tertuju pada Sosok dengan gitar akustik di tangannya. Aku pernah mendengar desas- desus singkat tentang laki-laki itu, jujur saja dia memang Tampan. Aku bisa melihat jelas setiap garis wajahnya yang tajam dengan raut wajah yang datar. Menikmati pesonanya dari kamera di tanganku dan mengenalnya lewat potret raut wajahnya mulai menjadi kebiasaanku. Sampai saat dimana aku mendengar petikan gitar dan sebuah syair lagu singkat di ruang aula musik. Bryan Julian, begitulah Molly and the gank menyebut namanya berkali-kali. Syair lagu itu, aku tetap mengingatnya. "you make me feel like I'm free again", Laki-laki tampan dengan suara dan petikan gitar yang mempesona.
"Bryan" Aku tersontak kaget melihat tubuh Bryan berada dua langkah di hadapanku, baru saja aku memotretnya di ujung dermaga dengan gitar di pangkuannya. Dari balik lensa aku melihat tangannya mengarah padaku. Dan berharap aku tidak bertingkah bodoh di hadapan laki-laki yang diam-diam menjadi modelku tanpa perjanjian resmi. Aku akan memilih tidak meraih tangannya daripada harus terlihat mati kutu jika dia mengetahui tubuhku berubah menjadi dingin seperti es. Dia tidak boleh tahu bahwa dari balik lensa ini, aku berusaha mengenalnya lebih jauh.
"Perfect" Mungkin ini kata-kata yang tepat untuk membuat suasana lebih nyaman. Wait, Bryan tersenyum. Ini kali pertama aku melihatnya tersenyum dan tepat di hadapanku. Aku mencari pembicaraan yang pas untuk membuatnya sedikit nyaman berada di dekatku. hingga tanpa sadar semuanya mengalir sebelum mataku menatap Molly and the gank di ujung jalan. Aku juga tidak berniat memulai masalah apapun di tempat ini, sampai saat dimana aku memilih pergi sebelum sebuah potret hangat membuat Bryan tersipu, aku tidak tahu arti senyuman dan rona merah di pipinya. Yang aku tahu, aku mendapat satu ekspresi wajah paling indah dari laki-laki itu. Dia dengan sebuah senyuman hangat di antara bias senja sore itu. "And Bryan make me feel like I'm free again".
[Forever]
[Bryan]
Let me kiss you
Let me hold you
Every step you take
Every word you say
And every game you play
I'll be watching you
'Cause my love for you forever,
forever, forever, forever
Let me hold you
Every step you take
Every word you say
And every game you play
I'll be watching you
'Cause my love for you forever,
forever, forever, forever
Petikan gitar dan aroma senja adalah hal yang paling indah dalam hidupku. Sore itu terlihat mendung, bias senja tidak seindah biyasanya. Aku berniat kembali duduk di ujung dermaga dengan gitar kesayanganku. Tapi gadis kamera duduk disana, dia tidak memotret apapun kali ini. Hanya duduk menatap langit dan membiarkan kameranya tergantung di lehernya. Aku tidak ingin mengusik kenyamanannya, cukup menatapnya dari jarak beberapa meter sudah membuatku merasa nyaman.
"Namanya Cyara" Aku menoleh, seorang pria dengan kamera ditangannya. Aku bisa menebak dia berada di kelas yang sama dengan gadis kamera. "Cyara?" aku mengulang kembali nama itu, aku tidak berharap ada seseorang yang memergokiku menatap gadis kamera.
" ya, gadis di ujung dermaga yang kau lihat" Dan pria ini benar benar menyadari tingkahku. "Aku tidak sengaja memotret bayanganmu di balik mendung" Dia melanjutkan kata-katanya sambil menepuk pundakku, "you're fall in love" ujarnya lagi, lalu melangkah pergi begitu saja.
"Cyara", aku menyebut namanya berkali-kali dalam pikiranku. Mungkin ada saat dimana aku hanya ditakdirkan untuk mengagumi gadis itu dari sini. Mencintai selamanya. Suatu saat, jika gadis itu merasakan hal yang sama denganku. Itulah waktu yang tepat untuk membuatnya menjadi milikku, selamanya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:
Post a Comment